CHI : Tak Ada Kebenaran Mutlak dari Mulut dan Otak Manusia

Jangan mengharap kebenaran yang muncul dari mulut dan otak manusia itu mutlak. 

Manusia ciptakan memang sangat istimewa. Hadir dengan akal yang tidak di miliki makhluk lain. Manusia dalam menafsirkan kebenaran Tuhan saja masih berpotensi salah. Bahkan tak sedikit manusia mengoreksi kebenaran Tuhan. Itulah manusia, menikmati kebenaran dari sudut pandang yang masing-masing. Yang pada akhirnya berakhir pada sebuah perdebatan dan pertikaian. 

Kita tahu menjarah adalah sebuah kesalahan, namun tak sedikit orang selalu beralasan bahwa menjarah yang di niatkan karena butuh adalah kebenaran. Koruptor dianggap pahlawan ketika hasil korupsinya banyak disumbangkan. Padahal banyaknya sumbangan yang diberikan tak sebanding dengan korupsi yang dilakukan. Itu terjadi karena sumbangan yang diberikan terasa sangat banyak bagi yang menerima, padahal sedikit bagi koruptor. 

Maka dari itu sudut pandang harus diperluas. Banyak sisi yang bisa di gunakan sebagai dasar untuk menentukan mana yang tepat dianggap benar. Namun menarik pandangan untuk mendapatkan sudut pandang baru lebih melelahkan dari pada berkompromi dengan satu sudut pandang saja. 

Posting Komentar

0 Komentar