CHI : Perubahan Tanpa Persiapan Sama dengan Bunuh diri

 

Entah sudah berapa ribu orang yang dirumahkan selama setahun penuh kemarin kita dipaksa WFH. Termasuk di dalamnya mungkin para pekerja bioskop yang setahun lebih tak saya kunjungi sama sekali. Pandemi tak hanya memaksa kita WFH. Para orang dibalik sebuah film pun terkena dampak. Bioskop yang harus berhenti beroperasi. Serta Film - film yang memilih untuk menunda tayang hingga stop produksi membuat banyak orang yang menggantungkan hidupnya dari itu semua harus terkena dampaknya. 


Tak ada yang istimewa sebenarnya. Hanya protokol kesehatan yang ketat serta beberapa film yang tayang masih tergolong minim. Tingkat keramaian tentu berbeda dengan sebelum pandemi. Saya sendiri ketika memesan tiket tampak hanya 4 kursi yang terisi, itupun sudah berjarak antar kursi. Tentu sangat sedih melihatnya. Perekonomian benar-benar tak berdaya. 


Dulu melihat gedung sebuah mall adalah bentuk kemajuan sebuah peradaban. Nyatanya tidak sama sekali. Dulu kita berbondong-bondong merubah arah dari konvensional menjadi modern dengan harapan bisa menikmati hidup lebih baik, namun nyatanya sirna hanya dengan sejenis virus. Kita berusaha siap dengan perubahan namun tak siap dengan resiko tak terduga yang datang. 


Benar memang setiap kejadian di masa depan kita tidak akan pernah mengetahuinya. Akan tetapi mempersiapkan hal yang tak terduga di masa datang adalah keharusan. Begitulah kiranya kita saat ini. Berusaha tampak baik-baik saja, tapi nyatanya sudah terkapar tak berdaya. Saat ini semua berusaha memulihkan keadaan. Apakah kita mampu? Tentu harus mampu. Meski di masa lalu kita tak pernah menyangka akan terjadi hal semacam ini. Kita yang menuntut bahagia harus siap dituntut balik dengan kondisi. 


Posting Komentar

0 Komentar