Gambar oleh Andrea Piacquadio / Pexels
Saat ini, semakin banyak generasi muda yang memilih untuk bekerja di perusahaan daripada memulai bisnis mereka sendiri. Padahal, menjadi seorang pengusaha memiliki potensi keuntungan yang lebih besar daripada bekerja di perusahaan. Lalu, apa alasan yang membuat generasi muda lebih memilih kerja dibandingkan berwirausaha? Berikut adalah beberapa alasan yang mungkin menjadi penyebabnya:
1. Keterbatasan Modal
Salah satu hal yang paling penting dalam memulai bisnis adalah memiliki modal yang cukup. Namun, generasi muda seringkali mengalami keterbatasan modal dalam memulai bisnis mereka. Sebagai contoh, untuk membuka sebuah toko, dibutuhkan modal untuk membeli produk yang akan dijual di toko, biaya untuk membuat desain toko, biaya promosi dan lain sebagainya. Sementara itu, untuk membuka sebuah kantor, dibutuhkan modal yang lebih besar lagi. Keterbatasan modal ini seringkali menjadi hambatan bagi generasi muda untuk memulai bisnis mereka.
2. Rendahnya Pengalaman
Banyak generasi muda yang baru saja lulus dari sekolah atau kuliah dan belum memiliki pengalaman kerja yang cukup. Hal ini dapat membuat mereka merasa tidak percaya diri dalam memulai bisnis sendiri. Selain itu, mengelola sebuah bisnis membutuhkan keterampilan manajemen yang baik, yang mungkin belum dimiliki oleh generasi muda yang baru memulai karir mereka. Kurangnya pembelajaran tentang kewirausahaan di sekolah juga menjadi alasan mengapa banyak dress graduate lebih memilih mencari kerja dari pada berwirausaha. Kurikulum di sekolah juga lebih condong mencetak lulusan untuk bekerja di perusahaan bukan membangun usaha sendiri.
3. Stabilitas Pekerjaan
Bekerja di perusahaan menawarkan stabilitas pekerjaan yang lebih tinggi daripada menjadi seorang pengusaha. Seorang karyawan memiliki jaminan gaji tetap setiap bulannya, tunjangan kesehatan, dan asuransi. Sementara itu, seorang pengusaha harus menghadapi risiko kehilangan uang pada saat bisnisnya tidak berjalan dengan baik. Hal ini dapat membuat generasi muda lebih memilih bekerja di perusahaan daripada memulai bisnis sendiri. Menjadi pekerja dengan gaji tetap lebih bisa diandalkan daripada menjadi wirausahawan yang pendapatannya tidak pasti bahkan memiliki resiko bangkrut dan banyak hutang.
4. Tidak Ada Ide Bisnis yang Menarik
Membuka bisnis yang sukses membutuhkan ide yang menarik dan inovatif. Namun, tidak semua orang memiliki ide bisnis yang bagus. Generasi muda mungkin merasa sulit untuk menemukan ide bisnis yang menarik dan sesuai dengan minat dan bakat mereka.
5. Kurangnya Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga sangat penting dalam memulai bisnis. Namun, tidak semua keluarga mendukung ide bisnis yang dimiliki oleh generasi muda. Beberapa keluarga mungkin lebih memilih anaknya bekerja di perusahaan daripada membuka bisnis sendiri. Kurangnya dukungan keluarga ini dapat membuat generasi muda enggan untuk memulai bisnis sendiri.
6. Tidak Tertarik dengan Risiko
Membuka bisnis selalu melibatkan risiko. Seorang pengusaha harus siap menghadapi risiko kehilangan uang, waktu, dan tenaga. Namun, tidak semua orang tertarik dengan risiko tersebut. Generasi muda mungkin lebih memilih bekerja di perusahaan yang menawarkan stabilitas dan keamanan.
7. Kurangnya Sumber Daya
Membuka bisnis membutuhkan sumber daya yang cukup, seperti tenaga kerja, infrastruktur, dan teknologi. Namun, tidak semua generasi muda memiliki akses ke sumber daya tersebut. Hal ini dapat membuat mereka sulit untuk memulai bisnis sendiri.
Kesimpulannya banyak alasan yang membuat generasi muda lebih memilih bekerja di perusahaan daripada memulai bisnis sendiri. Namun, menjadi seorang pengusaha memiliki potensi keuntungan yang lebih besar daripada bekerja di perusahaan. Oleh karena itu, generasi muda sebaiknya tidak menutup diri untuk memulai bisnis sendiri. Mereka dapat mencari cara untuk mengatasi hambatan yang ada, seperti mencari modal dari investor, mengembangkan keterampilan manajemen, dan mencari ide bisnis yang menarik. Dengan usaha dan kerja keras, generasi muda dapat menjadi pengusaha sukses di masa depan. Tidak ada usaha yang ringan setiap usaha pasti ada resikonya. Semakin tinggi resiko tentu semakin tinggi pula kemungkinan pendapatannya. Menjadi pekerja juga pasti ada resiko, pendapatannya tergantung pemilik perusahaan. Jika perusahaan bangkrut atau kinerja kita dianggap kurang tentu kita akan kehilangan pekerjaan itu. Resiko lain adalah harus siap menjadi pesuruh.
0 Komentar