Review Film - Story Of Kale : When Someone's In Love

 

Sutradara : Angga Dwimas Sasongko

Penulis skenario : M. Irfan Ramli (Skriputra) 


Pemain 

Ardhito Pramono : Kale 

Aurelie Moeremans : Dinda 

Arya Saloka : Argo 

Azizah Hanum : Hanum 

Tanta Ginting : Tanta 

Roy Sungkono : Roy

Gilbert Pohan : Ibe 

Olik         : Roadman Arah 


Assalamualaikum


Kembali lagi bersama saya, kali ini saya akan mereview sebuah film yang berjudul Story Of Kale : When Someone's In Love. Sebuah film karya Angga Dwimas Sasongko yang ditayangkan secara online di bioskoponline.id dengan harga yang cukup murah sekali yaitu Rp. 10.000,-. 


Film ini merupakan spin off dari film nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI) yang juga disutradarai  oleh Angga. Karakter pengambilan gambar khasnya juga masih terasa. Serta bagaimana color grading yang cukup menawan. Saya sendiri cukup menikmati film ini. Dari awal saya langsung paham apa masalahnya. Sehingga terjadi sebuah hubungan seperti itu. Meski sedikit terkecoh karena alasan di awal yang saya dapat tidak sama dengan alasan di dalam film tapi intinya sama. 


Cerita film ini terbilang cukup unik. Skenario yang ditulis oleh M. Irfan Ramli ini menggunakan alur maju mundur. Konsep ini tentu digunakan agar sesuai dengan film utamanya yakni NKCTHI yang juga menerapkan konsep yang sama. Meski ada beberapa adegan yang terbilang tampak terlalu buru - buru, tetapi dilihat dari perkenalan tokohnya terlihat bahwa adegan itu sebenarnya adalah hasil dari proses - proses sebelumnya tentu sebelum tokoh ini difilmkan. Artinya tokoh ini merupakan tokoh hasil perjalanan panjang sebelumnya yang tentu sudah di develop oleh tim penulis hingga menjadi tokoh yang difilmkan. 


Pada dasarnya ini adalah film tentang 2 tokoh semata. Sementara tokoh pendukung juga diposisikan dengan baik. Film yang cukup cepat pembuatannya di tengah kondisi pandemi ini, tidak bisa dikatakan buruk. Bagaimana tidak film dibuat di kala pandemi dengan berbagai protokol kesehatan yang harus dilalui. Namun hasilnya sangat tidak terkesan sekedarnya. Perjuangan yang patut diapresiasi, bahkan dengan modal Rp. 10.000,- saya rasa sangat naif jika kita masih memilih menjadi penjahat dengan mencari bajakannya. Film yang juga sangat perlu ditonton karena memiliki pesan yang sangat bagus. Bagaimana terkadang kita merasa lebih baik dari seseorang namun pada pandangan orang lain sebenarnya terasa sama saja. 


Bagaimana dengan Ardhito Pramono (Kale) dan Aurelie Moeremans (Dinda). Untuk Ardhito saya merasa perannya masih kurang ketimbang saat sudah menjadi fuck boy idaman di NKCTHI. Adegan marah tampak masih kurang lepas jika dilihat dari mimik mukanya atau kurang pantes aja ketika melihat Ardhito marah dengan frontal seperti itu. Sementara proses Kale dari pendekatan hingga jadi pasangan yang mengekang terbangun dengan baik. Meski bagi Dinda itu tak jauh beda dengan pasangan terdahulunya Argo (Arya Saloka).  Sementara Aurelie tampak lebih lepas memerankan karakternya. Memang drama sudah menjadi peran biasa untuk Aurelie. Sehingga cara memerankannya sangat baik. Bagaimana dia membangun karakter yang berprinsip percaya bahwa orang yang menyakiti akan berubah dan tidak lagi menyakiti, itu tersusun baik sekali. Bahkan saat karakternya harus berubah kembali dari dari terkekang menjadi bebas juga sangat apik. 


Karakter pendukung lain seperti Arya Saloka yang tampil cukup singkat juga memberikan dampak kuatnya kisah yang ingin disampaikan. Serta keberadaan Arah band juga juga cukup membantu. Dan terbilang tak sia - sia. 


Baiklah Jangan lupa saksikan filmnya di bioskoponline.id dengan harga yang cukup murah sekali, hanya Rp. 10.000,- saja. Jangan sampai nonton bajakannya ya ok. Baiklah Demikianlah review Film kali ini sekian dan 


Wassalamu'alaikum

Posting Komentar

0 Komentar