
Sumber Gambar : Google Search
Assalamu'alaikum
Kembali lagi bersama saya AFaSubekti. Kali ini saya akan mereview sebuah buku yang berjudul "Gitanjali". Di tulis oleh febrialdi R. Atau lebih di kenal dengan nama sosial medianya yakni @edelweisbasah. Diterbitkan oleh penerbit media kita. Cetakan pertama pada tahun 2018 dan sudah masuk cetakan ke 2 di tahun yang sama. Novel setebal 300 halaman ini berkisah tentang seorang anak muda yang sudah jatuh tertimpa tangga. Memcoba melarikan diri dari kepedihan hidup. Mencoba kembali ke masa lalu dan berdamai dengan itu. Seorang anak muda yang merasa sudah tak memiliki siapa-siapa lagi. Besar di panti asuhan, tanpa mengenal orang tuanya. Satu-satunya orang yang dianggap berjasa dalah hidupnya adalah ibu panti. Nahas, Ibu pantinya juga telah pergi untuk selamanya.
Febrialdi benar-benar mampu membawa pembacanya merasa ada dalam kisahnya. Kisah yang tidak berat untuk dinikmati. Saya sendiri membaca seperti tak kenal waktu. Hanya dalam waktu 2 hari saya khatam membacanya. Saya lepas gadget setiap pulang kerja, mencari posisi yang nyaman dikamar dan langsung buka buku ini untuk membacanya. Hampir selama 2 hari itu saya selalu menutup buku ini tepat pukul 1 malam. Saya pulang kerja jam 9 malam. Kadang karena terlalu semangat dan penasarannya dengan kelanjutan cerita buku ini, sebelum berangkat kerjapun masih saja saya sempatkan mencicil untuk membacanya.
Buku yang di kemas dengan kisah pelarian yang tidak biasa. Gunung ya gununglah yang dijadikan febrialdi sebagai destinasi perlarian sang tokoh. Sangat membuat saya semakin tertarik karena menggunung sudah menjadi hobby saya sejak lama. Saya peroleh buku ini dari sebuah acara bazar buku di salah satu kampus di kota malang. Saya lupa harganya, karena saya beli tanpa nota. Wajarlah karena saya mendapatkannya di acara bazar. Awalnya ada harganya di sampul plastiknya. Tapi setelah saya lepas saya untuk saya baca, saya lupa melakukan arsip harga dari buku ini. Tapi tak penting harganya, yang penting adalah bukunya tidak hanya saya beli tapi khatam saya baca.
Novel sangat menarik bahkan sudah banyak di review banyak tokoh. Sayapun sangat terkesan dengan gaya febrialdi bercerita. Sebuah kisah yang memberi makna dalam sebuah perjalanan atau "pelarian". Dari buku ini saya memperoleh pelajaran bahwa sebesar apapun rasa sendiri yang kita rasakan, pasti masih ada sosok yang menantikan. Bacalah kisah ini, karena banyak pelajaran lain yang bisa di ambil.
Sekian review kali ini. Segera beli bukunya. Jangan lupa, Membacalah sebelum membaca itu dilarang.
Wassalamu'alaikum.
Review ini juga bisa
Di baca pada AFaSubekti
0 Komentar