Lagu dari PAKSI Band ini sangat memiliki makna mendalam. Karena liriknya memiliki pesan untuk menjalani hidup yang baik, khususnya dalam bersosial baik dengan teman maupun orang lain. berikut saya akan mencoba memaknai lirik tersebut.
Dengarkan lagunya di youtube atau spotify, dan mulai membaca.
Pring petung ditegor nganggo arit
(Bambu ditebang dengan sabit)
ora kabeh neng donya
(tidak semua di dunia)
isa dietung nganggo dhuwit
(Bisa dihitung dengan uang)
PAKSI Band menggunakan “Parikan” dalam lagunya. seperti pada lirik diatas sebagai salah satu contohnya. Makna dari lirik tersebut adalah bahwa tidak semua bisa dihitung dengan uang. Tentu ini tidak ada penjelasan lebih lanjut sih. Sekarang lanjut ke lirik yang selanjutnya.
Rajabrana diuber ra ana enteke...eling
(Harta kekayaan dikejar tidak akan ada habisnya….. ingat)
urip iku mung sadhela paribasane
(Hidup itu sebentar seumpama)
urip mung mampir ngombe
(Hidup hanya untuk mampir minum)
ngombeya sacukupe
(Minumlah secukupnya)
Penjelasan pada lirik diatas adalah bahwa harta kekayaan semakin kita kejar tentu akan semakin tidak ada habisnya. kemudian ada peribahasa jawa yakni hidup hanya untuk mampir minum, dan PAKSI Band mengingatkan pada baris selanjutnya bahwa minumlah secukupnya. Artinya meskipun hanya mampir setidaknya jangan rakus.
rekasa uripe ngangsa sakabeh diaya
(Susah payah hidup dengan ambisius semua dipaksakan)
ra krasa ngalap jatahe wong liya
(Tak terasa mengambil hak orang lain)
aja nganti nyambut gawe mempeng
(Jangan sampai kerja keras)
lali srawung kiwa tengen
(Lupa dengan orang disekitar)
atine ora ayem, ulate dadi peteng
(Hati tidak tenang, Wajahnya jadi suram)
mata dhuwiten
(Serakah dengan uang)
Pada lirik di atas ada sebuah peringatan dalam bekerja keras. karena terkadang manusia lupa ketika sedang bekerja keras, semua dikerjakan ternyata hak orang lain juga diambil. Terkadang manusia yang bekerja keras juga lupa dengan bersosial dengan lingkungan sekitar. Hal ini tentu membuat hati tidak tenang dan hidupnya tidak nyaman. Karena terkesan serakah akan harta.
jangan kluwih aja dicampur urang
(Sayur Kluwih jangan dicampur dengan udang)
ora kudu sugih sing penting ora kurang
(Tidak perlu kaya yang penting tidak kekurangan)
sukur migunani tumraping liyan
(Lebih-lebih berguna bagi orang lain)
Lirik diatas juga merupakan parikan. Artinya tidak perlu kaya dalam hidup, yang terpenting tidak kekurangan. terlebih kalau hidup bisa berguna bagi orang lain.
rasah srakah bandha donya kuwi saderma titipane Gusti Allah
(Tidak perlu serakah harta dunia itu sekedar titipan dari Allah)
manuk emprit menclok neng pari
(Burung pipit hinggap di padi)
alah dhuwit ora digawa mati
(Uang tidak dibawa mati)
urip mung mampir ngombe
(Hidup hanya mampir minum)
ngombeya sabecike
(Minumlah secukupnya)
eling tembe mburine
(Ingat dengan yang dibelakang)
Pada lirik di atas menjelaskan bahwa manusia itu tidak perlu serakah karena harta itu hanya titipan Allah. Kemudian ada parikan lagi yang artinya bahwa uang atau harta tidak dibawa mati. Hidup hanya mampir minum, minumlah secukupnya (sama seperti lirik sebelumnya) dan di sini ada tambahan bahwa kita harus ingat bahwa ada yang membutuhkan selain kita.
rekasa uripe ngangsa sakabeh diaya
(Susah payah hidup dengan ambisius semua dipaksakan)
ra krasa ngalap jatahe wong liya
(Tak terasa mengambil hak orang lain)
aja nganti nyambut gawe mempeng
(Jangan sampai kerja keras)
lali srawung kiwa tengen
(Lupa dengan orang disekitar)
atine ora ayem, ulate dadi peteng
(Hati tidak tenang, Wajahnya jadi suram)
mata dhuwiten
(Serakah dengan uang)
Lirik diatas adalah pengulangan dari lirik sebelumnya
manungsa urip bebrayan aja petungan
(Manusia hidup bertetangga jangan perhitungan)
mundhak ra penak le kekancan
(Nanti tidak nyaman kalau berteman)
aja lali yen linuwih rejeki becike bagi-bagi
(Jangan kalau ada rejeki lebih baiknya berbagi)
atine dadi ayem ulate mesam-mesem
(Hati jadi dingin raut wajah penuh senyum)
uripe seneng
(Hidup senang)
Pada lirik ini ada pesan bahwa kita hidup itu punya tetangga, jadi jangan sampai lupa. Selain itu jangan sampai sama tetangga itu perhitungan berlebihan. Karena bisa menyebabkan rusaknya kebersamaan. Kalau memiliki rezeki yang lebih jangan lupa saling berbagi. Itu bisa menenangkan hati dan hidup menjadi tenang dan senang.
jangan kluwih aja dicampur urang
(Sayur Kluwih jangan dicampur dengan udang)
ora kudu sugih sing penting ora kurang
(Tidak perlu kaya yang penting tidak kekurangan)
njangan gori aja kakehan kencur
(Sayur nangka muda jangan kebanyakan kencur)
rejeki uwis ana sing ngatur
(Rezeki sudah ada yang mengatur)
Pada lirik diatas adalah sebuah parikan. Dua baris pertama sama dengan lirik sebelumnya untuk baris ketiga dan 4 intinya adalah jangan bingung karena rezeki sudah ada yang mengatur.
sate gajih dibuntel tali kotang
(Satu lemak, di bungkus tali ……..)
ora sugih sing penting ora utang
(Tidak perlu kaya yang penting tidak hutang)
sate kikil dipangan gathutkaca
(Sate kikil dimakan gathutkaca)
aja pokil mundhak ra duwe kanca
(Jangan sombong nanti tidak punya teman)
sing prasaja
(Yang sederhana)
suka-suka
(Suka-suka)
Pada lirik ini adalah parikan. Intinya Tidak masalah hidup sederhana yang penting tidak banyak hutang. Jangan sombong nanti akan tidak punya teman dan kehilangan teman.Hiduplah sederhan dan berbahagia.

0 Komentar