Review Buku - Mati Ketawa ala Refotnasi Menyorong Rembulan (Emha Ainun Nadjib)


Sumber Gambar : Google Search 

Assalamu'alaikum 

Kembali lagi bersama saya AFaSubekti. Kali ini saya akan mereview sebuah buku yang berjudul Mati Ketawa ala Refotnasi, Menyorong Rembulan. Buku yang ditulis oleh Emha Ainun Nadjib atau lebih sering di kenal dengan Cak Nun ini di terbitkan oleh penerbit bentang. Buku yang cetakan pertamanya pada tahun 2018 ini juga memiliki ketebalan 187 halaman. Desain sampul buku ini cukup filosofis. Sekelompok orang dan beberapa karakter pewayangan yang sedang mengangkat sebuah kursi dengan model kursi kerajaan. sesuai dengan tema yang diangkat di buku karya Cak Nun ini. 

Buku jenis non fiksi ini lebih menjelaskan tentang kehidupan dan juga politik dari sudut pandang awam. Meski bahasa yang digunakan ada bahasa yang masuk dalam kategori keilmuan yang jarang orang awam mengerti,  tapi buku ini sebenarnya lebih menerangkan dari sudut pandang orang awam. Mengambil tema mekritik masa reformasi, Cak Nun mencoba menjelaskan bahwa reformasi hanya seuan kutukan terhadap masa orde baru yang diruntuhkan. Sementara prakteknya masih terus berjalan. 

Cak Nun menjelaskan bahwa para reformis hanya ber reformasi di mulut saja, tindak tanduk masih sama dengan masa orde. Refromasi yang sejatinya dijadikan jalan untuk keluar dari kekangn masa orde menjadi sia - sia. Apa yang diperjuangkan seolah menjadi sebuah perjuangan yang berbalik arah. Kita berjuang untuk sembuh justru dari luka lama, namun pada kenyataannya kita tidaklah sama sekali menyembuhkan tapi memendam. Hal inilah yang mengkhawatirkan menurut Cak Nun. Bisa menimbulkan perang saudara katanya. 

Buku ini memberikan beberapa contoh tindakan yang membuktikan bahwa Reformasi tampak sia - sia. Kita sudah merasa menang dengan meruntuhkan masa orde baru, tapi itu adalah boomerang bagi kita. Merasa menang membuat bangsa ini menjadi bangsa yang sombong, merasa besar. Cak Nun menjelaskan bahwa sebagai bangsa yang telah berhasil lepas dari masa kelam, kita harus terus berjuang bukan berfoya - foya merayakan kebebasan, Ojo Dumeh kata Cak Nun. 

Meski sdut pandang awam, buku ini tergolong buku dengan bahasan yang berat. Ada penggunaan bahasa - bahasa yang jarang digunakan awam. Namun Sangat membantu untuk menambah pengetahuan untuk menciptakan sebuah pemaham baru tentang Bangsa Indonesia. 

Baiklah itu saja yang bisa saya review dari buku ini. Jangan lupa beli bukunya. Ingat membacalah sebelum membaca itu dilarang. Sekian dan 

Wassalamu'alaikum 

Review ini juga bisa 

Di baca pada AFaSubekti 

Di Dengar pada Podcast AFaSubekti (Spotify dan Youtube)

Posting Komentar

0 Komentar